Puisi-puisi Tahnia Katshura

KAPAN DIMULAI

dimulai

di akhiri

dibenturkan kenyataan

dihantamkan kebohongan

dimulai

diacak-acak kepercayaan ini

timbulkan sengketa hati

sebelum prahara

apa belum puas juga

atau hendak diakhiri dengan nyawa

dimulai saling mencinta

kapan tiba waktunya

dimulai saling percaya

kapan saling menjaga

di sinilah wadah awalnya

tempatnya mulut – mulut memanjakan kata dan rasa

tempatnya jiwa – jiwa hendak aman sentosa

ADA APA?

Sementara hatiku mogok di tengah serpihan kata

Beku bebal sejuta di jiwa

Ada apa ?

Apakah ada cinta yang sedang menutup semua jalan rasa

Sampaiku tak lagi mengenal peka

Ada apa ?

Mengapa mulut hati seakan tersekap,

Tak sanggup sepatah kata terucap

Ada apa ?

Di tengah hiruk pikuknya suasana, Aku hanya bisa menghela nafas sepanjang dada

Terdiam tanpa guna

Ada apa ?

adakanlah teriakku memanggil-manggil pertolongan-Mu

Dalam doa harapku yang kutitipkan dahulu

CERMIN JATI DIRI

kutulis namamu dengan getar kalbu

Menjelmakan seluruh gerak tubuh bentuk wujudmu

Sampaikan salam rindu sebelum rasa benci keras membatu

Menumpuk di atas nama jiwaku

Telah ku unduh sunyi pada sepimu yang pernah berarti

Tapi kau malah pergi dengan setumpuk rasa iri dan dengki

Apa yang tak bisa kau ampuni adalah cermin jati diri

Apa hendak dibawa mati

Sampai di antara kita rak saling mengenali ?

By Tahnia Katshura

Exit mobile version