Dari udara
Mata menyapu Dataran Tinggi Gayo
Sawah, lahan pertanian dan arabika
Bagai hamparan permadani hijau
Anugerah yang tunggal, tak ternilai
Mata menyapu Dataran Tinggi Gayo
Sawah, lahan pertanian dan arabika
Bagai hamparan permadani hijau
Anugerah yang tunggal, tak ternilai
Oh, Tanah Gayo
Negeri di atas angin, seribu bukit
Di bawah kaki Leuser, negeri berdaulat
Rindu asinnya air laut
Di Bandara Rembele pesawat mendarat
Udara sejuk menerpa tubuh menyengat
Mendekap tubuhmu terasa hangat
Sehangat arabika mengundang nikmat
Menebar aroma ke manca negara
Dalam denyut nafasmu mendengar seni bertutur
“Dindong” dan dendang Tari Saman
Warisan budaya dunia di tetapkan Unesco 2001 lalu
Oh, Tanah Gayo
Negeri seribu bukit
Kau ada dalam puisiku
Layang Mandale, Maret – 2016