Oleh Maulidya Rina
Siswi Madrasah Aliyah Negeri (MAN 1) Banda Aceh.
Hai sobat POTRET, kali ini kita akan membahas sedikit tentang tarian yang sudah mendunia ini. Siapa sih yang tidak kenal tarian ini,, Tari SAMAN GAYO.
Nah, sobat POTRET tahu, bukan? Sebenarnya tari saman Gayo ini dulunya pernah ada loh di MAN Banda Aceh 1, namun seiring berjalannya waktu, Saman Gayo ini hilang dengan sendirinya akibat dari tidak adanya penerus dan perlengkapan saman yang kurang memadai.
Menariknya, pada acara perpisahan Kelas XII tahun 2016, tari saman Gayo kembali dimainkan oleh Siswa kelas XII dan mereka juga merupakan Generasi pertama saman MAN Banda Aceh 1. Nah, sobat POTRET pasti penasaran nih, kok bisa sih mereka menampilkan saman Gayo? Untuk lebih jelasnya, mari kita simak hasil wawancara saya dengan Ketua saman Gayo kelas XII yaitu Misbahul Haq beserta juga dengan anggotanya.
Maulidya Rina : Apa yang membuat kalian tertarik untuk menampilkan Saman Pada perpisahan kali ini ?
Misbahul Haq : Yang membuat kami tertarik untuk menampilkan Saman Gayo yaitu karena sudah sangat jarang kita jumpai tarian ini ditampilkan, sehingga kami ingin menggerakkan minat adik-adik kami sebagai generasi penerus untuk melestarikan tari saman Gayo.
Maulidya Rina : Apa saja kelebihan dari Saman Gayo itu sendiri ?
Misbahul Haq : Kelebihan saman Gayo itu terdapat pada gerakannya yang energik dan juga kecepatan tangan dalam bermainnya. Sangking cepatnya gerakan tangan, sehingga tarian Ini juga disebut tangan seribu.
Maulidya Rina : Apa saja kendala Yang kalian alami selama di saman Gayo ini ?
Misbahul Haq : Sebenarnya tidak banyak kendala yang kami alami, tetapi dikarenakan perlengkapan Saman Gayo ini tidak ada di sekolah, jadi kami harus membuat dan menyewa perlengkapan tersebut.
Mauldiya Rina ; Bagaimana cara anggota Saman Gayo menjalin keakraban agar semakin kompak ?
Misbahul Haq : Agar kami bisa tetap kompak, biasanya Kkmi saling sharing, kumpul bareng dan saling menyapa ketika bertemu.
Maulidya Rina : Apa harapan kalian untuk Saman Gayo kedepannya ?
Misbahul Haq : Harapan Kami ke depannya agar saman Gayo ini lebih diperhatikan lagi oleh pihak sekolah, i bisa dimasukkan ke dalam sanggar Seni Pocut Baren dan terus berkembang dan dilestarikan oleh adik adik kami generasi penerus selanjutnya agar kelak bisa membanggakan nama baik MAN BANDA ACEH 1.
Nah Sobat, Bagaimana ? sudah lebih jelas, bukan? Sudah seharusnya kita sebagai masyarakat Aceh untuk lebih memerhatikan dan melestarikan adat dan kebudayaan kita sendiri. Kebudayaan merupakan kekayaan yang dimiliki oleh masyarakat berbeda daerah yang mencerminkan daerah itu sendiri.