ilustrasi |
Oleh Asmaul Husna
Mahasiswi Semester I Perbankan Syariah, FEBI, UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
Berbicara tentang ilmu pengetahuan, semua orang pasti ingin mempunyai ilmu pengetahuan dan wawasan yang luas. Dengan memiliki wawasan yang luas, kita dapat mengetahui apa yang sebelumnya tidak kita tahu. Akan tetapi yang menjadi permasalahannya adalah diri kita. Ya, kita malas untuk mencari ilmu, bahkan ilmu yang sudah ada di depan mata saja kita masih malas untuk mempelajarinya. Tidak perlu contoh jauh-jauh, sebut saja membaca. Membaca adalah salah satu proses untuk kita bisa mendapat ilmu pengetahuan yang banyak dan wawasan yang luas, tetapi tetap saja kita masih malas membaca.
Sekarang pertanyaannya bagaimana kita bisa mendapatkan apa yang kita inginkan, sedangkan kita tidak mau melakukan cara untuk bisa mendapat sesuatu tersebut? Contoh dalam kehidupan sehari-hari, misal kita pergi ke suatu tempat, lalu kita melihat ada sebuah apel yang sangat besar diatas pohon. Lalu kita ingin memakan apel yang kita lihat tadi, tetapi kita tidak mau berusaha untuk memetik apelnya. Nah, bagaimana kita dapat memakan apel tersebut? Itu sama halnya juga dengan apa yang kita alami saat kita ingin mendapat ilmu dan wawasan yang luas. Kita juga ingin menjadi sukses, tetapi kita tidak mau berusaha. Kita juga malas belajar, kita juga tidak mau membaca. Padahal kita tahu bahwa membaca adalah jendela dunia, yang artinya dengan membaca kita dapat mengetahui semua yang terjadi di dalam maupun luar negeri dan bahkan kita bisa mengetahui semua apa yang terjadi di seluruh dunia.
Mungkin kita memang sering membaca, tetapi apa yang kita baca bukanlah tentang informasi ataupun ilmu yang dapat menambah ilmu pengetahuan kita. Yang sering kita baca adalah sesuatu yang hanya bersifat menghibur diri. Contohnya yang kita baca setiap hari adalah chattingan dengan kawan atau dengan orang lain, ataupun yang sering kita baca adalah postingan orang-orang di media sosial yang postingannya pun hanya berisi tentang perasaan hatinya ataupun hanya sebuah kata-kata lelucon yang tidak bersifat produktif untuk perkembangan ilmu pengetahuan kita.
Beberapa faktor yang berpengaruh untuk kita rajin atau tidaknya membaca yang bermanfaat adalah faktor lingkungan, kawan,tempat tinggal kita,orang tua dan kebiaasaan bangun tidur pagi juga sangat berpengaruh. Apalagi mahasiswa. Jika kita bangun lebih cepat, maka kita pasti mempunyai waktu yang banyak untuk membaca sebelum kita melakukan kegiatan kita yang lain. Hampir rata-rata mahasiswa tinggalnya pasti di kos dan pastinya jauh dari orang tua. Tidak adanya orang tua juga berpengaruh dalam semangat belajar, karena saat tidak ada orang tua yang memberi peraturan dan pengarahan tentang bagaimana menghabiskan waktu dengan benar, maka kita akan lalai dalam pergaulan dan hal-hal yang tidak bermanfaat. Jadi mulai saat ini hingga seterusnya buang kebiasaan buruk tersebut dan biasakan untuk rajin membaca dan arahkan bacaan kepada hal-hal yang bermanfaat, karena untuk saat ini dan dengan kemajuan teknologi yang secanggih ini. Kita tidak punya alasan untuk tidak punya bahan bacaan, karena sekarang kita bisa membaca dimanapun dan kapanpun dengan menggunakan fasilitas yang ada seperti handphone, laptop dan lainnya. Tidak harus hanya bahan yang ada dibuku dan mungkin yang harus kita lakukan mulai saat ini adalah memanajemen diri kita sendiri, dalam kata lain adalah kita harus membuat peraturan-peraturan untuk diri kita sendiri agar kita fokus dalam mencapai tujuan hidup kita. Peraturan yang bisa kita lakukan adalah seperti membagi waktu, kita harus bisa membagi mana waktunya untuk beribadah, bermain dan mana watunya untuk belajar, karena keseringan dari kita adalah salah dalam memanfaatkan waktu yang ada.
Ya, salah satu contoh peraturan yang bisa kita buat untuk meningkatkan kemauan kita dalam belajar, misal kita membuat peraturan yang khusus untuk membaca. Contohnya dalam sehari minimal kita ambil waktu untuk membaca 20 menit. Jadi kita akan punya keterikatan untuk membaca, maka dengan begitu lama-kelamaan kita akan terbiasa untuk membaca. Mungkin juga bisa juga kita membuat grup dan dalam grup tersebut kita buat kegiatan-kegiatan atau perlombaan tentang membaca. Jadi saat kita mengikuti perlombaan, kita pasti ingin menang. Maka dengan begitu semangat untuk kita dalam membaca juga pasti meningkat. Ingatlah kawan-kawan, tidak akan pernah ada hasil jika tanpa usaha, tetapi ingat juga bahwa usaha tanpa doa adalah sombong dan doa tanpa usaha dalah bohong.Ayo membaca dan rajinlah membaca, agar kita bisa membangun hidup yang lebih cerdas sekarang dan di masa depan.