• *WARGA MUHAMMADIYAH LEMBAH SABIL SANTUNI 100 ANAK YATIM*
  • *WARGA MUHAMMADIYAH LEMBAH SABIL SANTUNI 100 ANAK YATIM*
  • Gepeng Yang Diamankan Satpol PPWH Banda Aceh Pakai Sabu Sebelum Beraksi
  • Home 1
    • Air Mata Mata Air
  • Home 2
  • Home 3
  • Home 4
  • Home 5
  • Memilih Pendidikan, Memilih Masa Depan
  • Redaksi
  • Telaga Sastra Cinta “Savitri J”
Saturday, September 23, 2023
No Result
View All Result
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home Artikel

Belajar Mensyukuri Hidup dari Kang Saptho

admin by admin
November 22, 2016
in Artikel, Bingkai Utama, News, Sosok
0
0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter
Oleh: Ihan Sunrise
Namanya Saptho. Postur tubuhnya kecil, dengan warna kulit kecoklatan dan dipenuhi sisik-sisik putih serupa sisik ular, rambutnya terlihat acak-acakan dan tidak tumbuh teratur. Bertelanjangkan dada, ia duduk di atas stand berukuran 1×1 m yang telah didekorasi sedemikian rupa, sehingga terkesan seperti di atas bebatuan rimba.
Pertama kali melihatnya anda pasti akan bergidik ngeri, mungkin juga sedikit rasa jijik dan berfikir betapa malangnya lelaki ini, tetapi setelah mengobrol dengannya anda akan takjub mendengar ceritanya. Itulah kesan saya saat bertemu dengan Kang Saptho, lelaki berusia tiga puluh tahun yang dijuluki manusia bersisik ular dari danau Tritis, Indramayu, Jawa barat.
“Kalau mau tanya-tanya silahkan, mau ambil gambar juga boleh.” Katanya ramah ketika saya mendekati standnya.
Memang bukan suatu kebetulan saya bertemu dengan Kang Saptho, sebuah spanduk bertuliskan Pameran Binatang dan Manusia Langka yang bertengger di salah satu pintu masuk gedung IT Samsung, di Jl. Imam Bonjol Banda Aceh telah menarik perhatian saya sejak beberapa hari lalu. Tetapi karena berbagai kesibukan saya baru menyempatkan diri untuk berkunjung pada rabu (29/6) lalu. Di situlah saya bertemu dengan Kang Saptho. Dan sebagai seorang ‘manusia langka’ yang sedang dipamerkan, maka sudah sepatutnya Kang Saptho bersikap menarik perhatian pengunjung, termasuk saya.
Secara fisik sulung dari empat bersaudara ini memang sedikit menyeramkan dari manusia normal lainnya, sejak lahir ia mempunyai kelainan berupa kulit bersisik yang lebih menyerupai kulit ular. Apalagi dengan dua gigi depannya yang telah tanggal, dan mata yang bulat tidak simetris seperti memperlengkap ‘keistimewaannya’. Tetapi kelainan itu tidak membuatnya minder dan malu apalagi merasa rendah diri. Dan itu jelas tersirat dari nada suaranya yang riang dan bersahabat.
Sebab akibat tentang kelainan yang diderita Kang Saptho sendiri sampai sekarang belum diketahui secara pasti, tetapi dari beberapa penelitian yang dilakukan secara medis, salah satunya yang dilakukan oleh seorang dokter dari Jerman mengindikasikan kalau kelainan ini diakibatkan dari persamaan genetik yang dimiliki oleh ke dua orang tuanya. Semacam masih ada pertalian darah di antara ke duanya.
“Ada ikatan genetik atau persamaan darah dari kedua orang tua saya, intinya begitulah.” Jelasnya dengan logat sunda yang kental.
Pun begitu, tak pernah sekalipun Kang Saptho menyalahkan orang tuanya, apalagi dari mereka berempat hanya dia yang mempunyai kelainan genetik seperti itu. Baginya semua itu adalah takdir Tuhan yang tidak dapat diganggu gugat. Yang penting baginya tetap bisa menikmati hidupnya dengan optimis, dan penuh semangat. Di lingkungannya Kang Saptho juga selalu mendapat perlakuan baik dan tidak ada yang mengucilkanya.
Sebagaimana lelaki normal lainnya, Kang Saptho pun berpenampilan layaknya anak muda yang tak mau ketinggalan gaya, sebentar-sebentar ia terlihat sibuk dengan handphonenya, kadang pula menerima telefon dari seseorang dengan gaya suara yang mesra dan jenaka.
Di pergelangan tangan kirinya terdapat beberapa aksesoris, seperti gelang dan arloji berwarna hitam, seuntai kalung dari butiran-butiran kayu menggantung di lehernya, dan cincin bermata merah delima yang melingkar di jari tengah kirinya. Menandakan bahwa meskipun ia dijuluki sebagai Manusia Bersisik Ular yang secara fisik berberbeda tetapi ia juga manusia yang ingin bersikap dan bertindak sebagaimana manusia normal lainnya.
Ayahnya adalah seorang Polisi Militer yang saat ini masih bertugas di Indramayu, dan ibunya seorang ibu rumah tangga, mereka menetap di Bandung. Dilahirkan dari keluarga terpelajar membuat Kang Saptho sangat memprioritaskan pendidikan, dia adalah seorang alumni STM N Bandung angkatan 1993 jurusan mesin. Berbekal keahliannya itu selama ini ia bekerja sebagai mekanik di salah satu klub balap motor di daerah Bandung. “Saya mau mandiri, dan ingin membuktikan kepada orang-orang bahwa saya bisa melakukan yang terbaik.” Katanya semangat.
Tetapi sejak bergabung dengan grup Manusia dan Hewan Langka ini sejak setahun lalu ia vakum dari aktivitasnya sebagai mekanik. Dalam waktu setahun itu ia dan teman-temannya telah melakukan roadshow ke berbagai daerah. Di Aceh sendiri mereka telah melakukan pameran di berbagai kabupaten mulai dari Langsa, Meulaboh, Tapak Tuan, Sigli, Sabang dan Banda Aceh.
Ia bertambah semangat ketika menceritakan tentang Naya (28), sosok perempuan dewasa yang telah menjadi kekasihnya selama dua tahun ini, ia dan Naya kenal dalam sebuah event di Bandung. Dan mereka akan segera menikah dalam waktu dekat ini. “InsyaAllah setelah lebaran.” Katanya bersuka cita.
Kang Saptho memanglah seorang manusia langka yang berbeda dengan manusia kebanyakan lainnya, tetapi dari keberbedaannya saya belajar banyak hal, tentang optimismenya mensyukuri hidup, tentang rasa percaya dirinya, tentang ia yang tak mau menyerah pada keadaan, juga tentang ia yang ingin hidupnya lengkap dengan cinta.
Ihan Sunrise, pemangku blog www.ihansunrise.blogspot.com

Related

Previous Post

Perempuan yang Terperangkap Cengkeraman KDRT

Next Post

Minder Menghambat Kreatifitas

admin

admin

Next Post

Minder Menghambat Kreatifitas

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Murid SDIT Muhammadiyah Manggeng Mengadakan Kunjungan Sosial Ke Rumah Duafa

Murid SDIT Muhammadiyah Manggeng Mengadakan Kunjungan Sosial Ke Rumah Duafa

2 days ago
DPMG Aceh Selatan Sosialisasi Optimalisasi SAKIP Melalui Monitoring dan Evaluasi Digital

DPMG Aceh Selatan Sosialisasi Optimalisasi SAKIP Melalui Monitoring dan Evaluasi Digital

2 days ago

Trending

Jangan Samakan FGD dengan Seminar

1 year ago
Sejarah Penghancuran Huruf Arab Melayu/Jawi dan Jawoe Oleh Penjajah Eropa

Sejarah Penghancuran Huruf Arab Melayu/Jawi dan Jawoe Oleh Penjajah Eropa

6 months ago

Popular

Nasib Perempuan di Lokasi Tambang Blang Nisam

Nasib Perempuan di Lokasi Tambang Blang Nisam

4 weeks ago

Jangan Samakan FGD dengan Seminar

1 year ago
SEPEDA BARU HARAPANKU

SEPEDA BARU HARAPANKU

6 months ago
BUKU ITU AKU SIMPAN

Puisi-Puisi Mengenang Tsunami Aceh

9 months ago
Sejarah Penghancuran Huruf Arab Melayu/Jawi dan Jawoe Oleh Penjajah Eropa

Sejarah Penghancuran Huruf Arab Melayu/Jawi dan Jawoe Oleh Penjajah Eropa

6 months ago

Spam Blocked

22,459 spam blocked by Akismet

Follow Us

  • Redaksi
  • Feed

Copyright © 2022, potretonline.com

No Result
View All Result
  • Home
  • Potret Utama
  • Sorotan
  • Bingkai
  • Bingkai Sekolah
  • Frame
  • Tips Kita
  • News
  • Sehati
  • English Article
  • Wisata
  • Blitz
  • Sastra
  • Sketsa
  • Peace Corner
  • Kronis
  • Lensa

Copyright © 2022, potretonline.com

Go to mobile version