Oleh Linda Mustika Hartiwi
Berdomisili di Banyuwangi, Jawa Timur
Ketika itu saya browsing di internet untuk mengenal beberapa majalah yang bisa menerima tulisan dari pembaca dan saya tertarik dengan postingan tentang majalah POTRET. Di postingan tersebut dijelaskan bahwa majalah POTRET menerima tulisan tentang apa saja dari pembaca. Terbersit sebuah keinginan untuk ikut berpartisipasi mengirimkan tulisan ke majalah POTRET, tetapi seketika itu juga berubah menjadi sebuah keraguan untuk mencoba mengirimkan tulisan saya. Saya ragu karena tidak yakin dengan kemampuan saya dalam dunia tulis menulis. Akhirnya saya urung mengirimkan tulisan saya untuk majalah POTRET, karena ketidakpedean saya akan kemampuan menulis.
Entah mengapa setelah itu dan walaupun urung untuk mengirimkan tulisan ke majalah POTRET, selalu ada keinginan untuk menyapa majalah POTRET di internet setelah saya menemukan artikel tentang majalah POTRET. Setiap hari saya selalu menyempatkan diri untuk browsing majalah POTRET di internet di sela-sela rutinitas saya. Dari ruang tanya jawab yang ada di majalah POTRET antara pembaca dengan bapak Tabrani Yunis selaku Pemimpin Redaksi majalah POTRET, lambat laun saya termotivasi dengan jawaban-jawaban yang diberikan oleh bapak Tabrani. Beliau mengajak pembaca untuk mau dan tidak perlu takut mengirimkan tulisan tentang apa saja ke majalah POTRET. Tulisan tentang opini, artikel, cerpen, puisi atau tulisan mengenai hal yang lainnya.
Bagi seorang penulis, terutama penulis pemula seperti saya, jujur saya akui saat ini begitu sulit menemukan wadah atau media untuk menampung sebuah karya tulisan. Kalaupun ada, harus melalui seleksi yang ketat dari pihak redaksi serta persaingan yang tinggi di antara penulis lainnya, bahkan penulis yang sudah mempunyai nama besar. Beberapa event lomba menulis yang diselenggarakan oleh pihak kepenulisan juga dapat membantu seorang penulis untuk mencoba mengikutsertakan naskah tulisan di lomba menulis tersebut. Dalam lomba kepenulisan ada beberapa peraturan kepenulisan yang disyaratkan lebih sering terkesan ribet. Misalnya harus men-tag teman di sosial media baik Facebook atau Twitter dalam jumlah tertentu dan ada yang mengharuskan penulis pengikut lomba untuk membayar sejumlah uang pendaftaran lomba. Beberapa keadaan yang disyaratkan untuk sebuah naskah tulisan bagi penulis kadang menjadi alasan tertentu yang membuat seorang penulis merasa enggan untuk ikut berkompetisi dengan mengirimkan tulisannya. Padahal ketika kita mengetahui tulisan kita terpampang dimuat di majalah atau koran atau memenangi sebuah lomba kepenulisan, ada perasaan bangga melihatnya.
Di negeri ini ada banyak majalah atau koran yang terbit dengan memiliki beberapa rubrik yang menerima tulisan dari pembaca tetapi masing-masing majalah dan koran tersebut mempunyai genre yang berbeda. Misalnya majalah atau koran dengan genre masalah politik, pertanian, olah raga, kesehatan, kecantikan, keluarga, gatget, sastra dan lain-lainnya. Walaupun banyak pilihan genre tersebut, dengan adanya beberapa keadaan yang telah disyaratkan sebagai ketentuan seleksi baik dari pihak majalah atau koran maupun dari pihak lomba kepenulisan, menjadikan seorang penulis urung untuk mengirimkan naskah tulisannya.
Di majalah POTRET sebagai media khususnya untuk perempuan, penulis yang berasal dari semua kalangan di mana pun bertempat tinggal bisa mengirimkan tulisan tanpa adanya peraturan yang mengikat dan memberatkan. Tulisan yang dikirimkan berkisar 800 an kata dengan syarat umum tulisan menggunakan ejaan yang benar serta santun dan tidak menyinggung pihak siapa pun. Bentuk artikel yang dikirimkan bisa bermacam-macam seperti Opini, Feature, Cerpen, Puisi, Saran & Kritik, Cerita Pengalaman Pribadi, dan lain-lain. Mulai dari anak-anak, remaja sampai usia dewasa semua bisa mengirimkan karya tulisan untuk majalah POTRET tanpa terbeban dengan aturan – aturan ribet yang disyaratkan. Kita bebas untuk menumpahkan atau menuliskan apa saja yang ingin kita tuliskan sambil belajar untuk berkreasi lewat karya tulisan. Di majalah POTRET ada banyak ruang atau rubrik untuk menampung tulisan kita agar dapat diapresiasi oleh orang lain dan diharapkan mampu untuk memberikan manfaat serta menginspirasi orang lain dalam kebaikan. Rubrik di majalah POTRET misalnya rubrik Potret Utama, Sosok, Sorotan, Bingkai, Potret Remaja, Frame, Bidik, Tips Kita, Sastra dan Lensa. Masing – masing rubrik tersebut berisi tentang tulisan dalam bentuk apa saja seperti yang telah diuraikan di atas.
Kini juga ada Potret.online yang siap menerima karya tulisan dari siapa pun dan di mana pun berada. Akan menjadi mudah dan semakin terbuka kesempatan bagi penulis untuk tidak ragu mengirimkan tulisan ke majalah POTRET. Tunggu apalagi? Tinggal mengasah kemauan dan keberanian untuk bertindak segera mengirimkan karya tulisan ke majalah POTRET.
Semoga majalah POTRET terus bertahan dalam rangka membangun dan memajukan gerakan menulis khususnya untuk kaum perempuan di negeri ini. Yuk…berkreasi dan berprestasi melalui tulisan di majalah POTRET.
Sukses untuk majalah POTRET.