• Terbaru

Filosofi Kapak dan Guru Berkualitas

January 29, 2025

Nyanyian Terakhir Cenderawasih

November 14, 2025

Menjaga Integritas dan Kesehatan Finalis Melalui Gerakan Self Love

November 13, 2025

Serangkai Puisi Alkhair Aljohore

November 13, 2025

Rumah Tuhan pun Dikorupsi, Kurang Brengsek Apa Korupsi di Negeri Ini

November 13, 2025

Puisi-Puisi S.Sigit Prasojo

November 13, 2025

Membaca Anugerah Fiksi Szalay dan Deem

November 13, 2025

Bali Istimewa (yang) bukan Daerah Istimewa

November 13, 2025
Pendekatan Parindra Terhadap Kaum Marhaen di Jambi: Nasionalisme dan Gerakan Ekonomi Rakyat

Pendekatan Parindra Terhadap Kaum Marhaen di Jambi: Nasionalisme dan Gerakan Ekonomi Rakyat

November 12, 2025

Hening, Diam dan Sunyi

November 12, 2025

BENGKEL OPINI RAKyat

November 12, 2025
Benang Kusut Personal Branding dan Pencitraan

Benang Kusut Personal Branding dan Pencitraan

November 12, 2025

Teladan Pahlawan Sebagai Cermin Moral Generasi Muda

November 11, 2025
Friday, November 14, 2025
  • Artikel
  • Puisi
  • Sastra
  • Aceh
  • Literasi
  • Esai
  • Perempuan
  • Menulis
  • POTRET
  • Haba Mangat
  • Login
  • Register
POTRET Online
  • Artikel
  • Puisi
  • Sastra
  • Aceh
  • Literasi
  • Esai
  • Perempuan
  • Menulis
  • POTRET
  • Haba Mangat
No Result
View All Result
POTRET Online
  • Artikel
  • Puisi
  • Sastra
  • Aceh
  • Literasi
  • Esai
  • Perempuan
  • Menulis
  • POTRET
  • Haba Mangat
No Result
View All Result
Plugin Install : Cart Icon need WooCommerce plugin to be installed.
POTRET Online
No Result
View All Result

Filosofi Kapak dan Guru Berkualitas

RedaksiOleh Redaksi
October 31, 2016
0
Reading Time: 4 mins read
🔊

Dengarkan Artikel

ilustrasi /beritasemasa.com.my
Oleh Muhamad Hamka
Mantan Ketua Umum PMII Kupang
Berdomisili di Aceh
Syahdan, ada seorang tukang potong kayu yang bekerja pada seorang juragan kaya. Hari pertama bekerja, sang pemotong kayu mampu membelah dua belas batang kayu sesuai dengan keinginan juragannya. Memasuki minggu kedua, sang pemotong kayu hanya mampu membelah delapan batang kayu. Hingga pada minggu berikutnya, ia hanya mampu membelah lima batang kayu, demikian seterusnya kuantitas kayu yang dibelahnya semakin menurun.
Sambil menggerutu dengan kondisinya tersebut, sang pemotong kayu ini datang kepada juraganya, melaporkan bahwa kemampuan dirinya dalam membelah kayu menurun drastis. Sang pemotong kayu ini khawatir bahwa sang juragan akan marah dan memecatnya. Namun, di luar dugaannya, sang juragan malah bertanya, “Kapan terakhir kali kamu asah kapakmu?” tanya si juragan. Si pemotong kayu pun menjawab, bahwa belum pernah sekalipun mengasah kapaknya tersebut sejak diterima bekerja.
Kapak dalam cerita di atas, sama dengan otak yang kita miliki. Apabila kita senatiasa mengasah otak dengan belajar, maka kecerdasan kita otomatis akan bertambah. Minimal, tetap bertahan pada level yang kita inginkan. Namun sebaliknya, apabila kita tidak mengasah otak kita dengan berhenti belajar, maka yakinlah kecerdasan kita pun akan menurun bahkan lebih jauh lagi akan menjadi tumpul. Jadi, pesan moral cerita di depan adalah jangan pernah berhenti mengasah otak kita dengan belajar; membaca, berdiskusi dan menulis. Karena dengan cara seperti inilah, eksistensi kita sebagai manusia berakal akan tetap terjaga.
Pun halnya dengan guru. Guru yang tak pernah berhenti belajar (mengasah otaknya) akan melahirkan banyak kreatifitas yang segar dan disukai anak didiknya dalam mengajar. Sementara guru yang hanya terpaku dengan materi ajar yang ada, tanpa mengelaborasi dengan pelbagai hasil bacaan, diskusi dan kegiatan menulis akan menjadi guru yang rigid dan membosankan bagi anak didiknya. Padahal, semua pakar pendidikan sepakat bahwa satu-satunya profesi yang tidak ada kata jeda untuk belajar adalah guru.
Namun faktanya sekarang hanya sebagaian kecil guru yang tekun mengasah otaknya dengan belajar. Bahwa ada guru yang senantiasa menjaga tradisi belajarnya dengan membaca dan menulis, itu bisa dihitung dengan jari. Sebagaian besar guru kalau tidak bisa dikatakan mayoritas, belum menjadikan aktivitas membaca dan menulis sebagai kewajiban bagi profesinya tersebut.
Padahal dengan membaca, wawasan berpikir guru akan ikut berkembang. Dimana bisa membuat guru menjadi fasilitator yang handal dalam memediasi keinginan belajar anak didik. Guru yang banyak membaca akan membuat anak didiknya betah bersama guru tersebut, karena ia mengikuti gaya belajar siswa dan punya segudang ide dalam merangsang kreatifitas belajar anak didiknya. Ide -ide tersebut tak sekonyong-konyong terjun dari langit, namun hadir oleh karena aktivitas membaca yang tekun.
Seturut dengan itu, dengan rajin menulis akan memudahkan guru dalam membuat lesson plan. Guru tak canggung lagi dalam menemukan metode yang tepat dalam menumbuhkan gairah belajar anak didik. Karena sudah ada lesson plan yang menjadi acuan. Lesson plan yang dibuat oleh guru yang biasa menulis adalah lesson plan yang orisinil serta punya korelasi yang positif bagi guru tersebut dalam mengajar. Karena ia paham betul dengan materi lesson plannya itu. Sementara guru yang tak terbiasa menulis kerap kehilangan otentisitas dalam penyusunan lesson plan karena terjebak dalam budaya copy paste. Sehingga berpengaruh pada penguasaan materi yang parsial.
Guru manajer dan pemimpin
Guru yang berkualitas akan lahir ketika budaya belajar senantiasa terinternalisasi dalam diri seorang guru. Guru sesungguhnya telah kehilangan ruhnya sebagai guru yang berkualitas, ketika ia tidak lagi peduli dengan kegiatan membaca, berdiskusi dan menulis. Guru yang hanya “mengada” tanpa ada usaha untuk “menjadi” adalah guru manajer; yakni guru yang kerjanya hanya piawai mengatur dan memerintah anak didik sesuai dengan kehendaknya. Sementara guru yang “menjadi” adalah guru pemimpin; yakni guru yang memosisikan dirinya sebagai fasilitator yang baik dalam menumbuhkan minat belajar dan menggali kecerdasan anak didiknya.
Untuk itu, menjadi kewajiban sebetulnya bagi sebuah sekolah untuk membangun tradisi diskusi (focus group discussion/FGD) bagi setiap guru. Harus disediakan satu waktu luang (2-3 jam) dalam sebulan atau sekali dalam dua minggu untuk mendiskusikan tentang perkembangan mutakhir dunia pendidikan, perkembangan belajar anak didik, dan kendala-kendala guru dalam kegiatan belajar-mengajar.
Agar tumbuh minat baca dan menulis guru, sekolah harus mewajibakan setiap guru sekali sebulan untuk membaca buku pendidikan dan kalau bisa buku yang baru terbit serta menulis resensinya. Sekolah harus mengalokasikan anggaran untuk membeli satu buku baru tentang pendidikan setiap bulan. Guru-guru yang mendapat tugas resensi akan membedah hasil bacaanya tersebut didepan guru-guru yang lain pada saat FGD. Dengan kegiatan bedah buku ini otak guru akan tetap terasah.
Kegiatan berdiskusi, membaca, dan menulis akan membuat guru menjadi berkualitas. Untuk itu, harus ada usaha sunggguh-sungguh dari pihak sekolah dan dinas pendidikan di setiap kabupaten/kota serta stakeholder pendidikan lainnya untuk mewujudkannya. Karena pendidikan yang bermutu hanya bisa terwujud oleh guru yang berkualitas. Semakin berkualitas guru, maka semakin bermutu pula pendidikan.

🔥 5 Artikel Terbanyak Dibaca Minggu Ini

Pria Yang Merindukan Prostatnya
Pria Yang Merindukan Prostatnya
28 Feb 2025 • 227x dibaca (7 hari)
Oposisi Itu Terhormat
Oposisi Itu Terhormat
3 Mar 2025 • 209x dibaca (7 hari)
Keriuhan Media Sosial atas Kasus Keracunan Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
Keriuhan Media Sosial atas Kasus Keracunan Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
2 Oct 2025 • 180x dibaca (7 hari)
Hancurnya Sebuah Kemewahan
Hancurnya Sebuah Kemewahan
28 Feb 2025 • 168x dibaca (7 hari)
Hari Ampunan
Hari Ampunan
1 Mar 2025 • 159x dibaca (7 hari)

📚 Artikel Terkait

Cahaya Kecil Bernama Apis

‎Menulis Itu Mudah, Semudah Bernafas, Semudah Ngentut  

Memetik dan Berbagi Pengalaman Wisata Literasi Nasional 2024 Kepada Siswa dan Guru

Mengenal Haji Aman, Sang Wakil Rakyat, Duta Nafsu, dan Maharaja Mimpi Buruk

📝
Tanggung Jawab Konten
Seluruh isi dan opini dalam artikel ini merupakan tanggung jawab penulis. Redaksi bertugas menyunting tulisan tanpa mengubah subtansi dan maksud yang ingin disampaikan.
Redaksi

Redaksi

Majalah Perempuan Aceh

Artikel

Menulis Dengan Jujur

Oleh Tabrani YunisSeptember 9, 2025
#Gerakan Menulis

Tak Sempat Menulis

Oleh Tabrani YunisJuly 12, 2025
#Sumatera Utara

Sengketa Terpelihara

Oleh Tabrani YunisJune 5, 2025
Puisi

Eleği Negeriku  Yang Gelap Gulita

Oleh Tabrani YunisJune 3, 2025
Puisi

Kegalauan Bapak

Oleh Tabrani YunisMay 29, 2025

Populer

  • Gemerlap Aceh, Menelusuri Emperom dan Menyibak Goheng

    Gemerlap Aceh, Menelusuri Emperom dan Menyibak Goheng

    162 shares
    Share 65 Tweet 41
  • Inilah Situs Menulis Artikel dibayar

    153 shares
    Share 61 Tweet 38
  • Peran Coaching Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan

    145 shares
    Share 58 Tweet 36
  • Korupsi Sebagai Jalur Karier di Konoha?

    57 shares
    Share 23 Tweet 14
  • Lomba Menulis Agustus 2025

    51 shares
    Share 20 Tweet 13

HABA MANGAT

Haba Mangat

Tema Lomba Menulis November 2025

Oleh Redaksi
November 10, 2025
Haba Mangat

Tema Lomba Menulis Bulan Oktober 2025

Oleh Redaksi
October 7, 2025
Haba Mangat

Pemenang Lomba Menulis – Edisi Agustus 2025

Oleh Redaksi
September 10, 2025
Postingan Selanjutnya

Pacaran Terbuka di Negeri Syariat

  • Kirim Tulisan
  • Program 1000 Sepeda dan Kursi roda
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Kirim Tulisan
  • Program 1000 Sepeda dan Kursi roda
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Tentang Kami

INFO REDAKSI

Tema Lomba Menulis November 2025

November 10, 2025

Tema Lomba Menulis Bulan Oktober 2025

October 7, 2025

Pemenang Lomba Menulis – Edisi Agustus 2025

September 10, 2025

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Artikel
  • Puisi
  • Sastra
  • Aceh
  • Literasi
  • Esai
  • Perempuan
  • Menulis
  • POTRET
  • Haba Mangat

© 2025 Potret Online - Semua Hak Cipta Dilindungi

-
00:00
00:00

Queue

Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00